Selasa, 11 Agustus 2009

Konsep Perawatan Secara Umum.



Sistem Perawatan harus dapat membawa peralatan/mesin ke arah
Perawatan Optimum. Seperti digambarkan pada grafik berikut.
Sumbu X adalah perlakuan perawatan yang bisa meliputi Metoda,
Waktu (frekuensi, durasi), Pelaksana (Man Power), sarana
prasarana (Spare part, Tools) dan sumbu Y adalah Performance
/ Kehandalan. Jenis Perawatan dapat dipilih dari titik A, B,
C ataukah D. Perawatan Optimum didapat jika performance sudah
mencapai titik maksimum dengan pola perlakuan /perawatan
sekecil mungkin.

Titik A dan D menggambarkan bahwa performance mesin belum
seperti yang diharapkan, masih dibawah level maksimum. Dimana
perlakuan perawatan berada pada level "low maintenance" (Ma)
dan pada titik D berada pada "over maintenance" (Md).

Sedangkan titik B dan C menggambarkan performance mesin yang
sudah maksimum (Rb=Rc=Rmax) dengan perlakuan maintenance
Mb dan Mc. Dari kedua titik tersebut dipilih titik B sebagai
Pola Perawatan Optimum (kehandalan maksimum pada perlakuan
Maintenance minimum).

Dengan telah ditentukannya bahwa perawatan yang diharapkan
adalah Titik B maka peralatan yang masih berada pada titik A,
C dan D harus diarahkan menuju titik B. Tools yang digunakan
untuk mengarahkan mesin ke titik B ini menggunakan RCM
(Reliability Centered Maintenance), Sistem Perawatan yang
berbasis Kehandalan.

Tugas membawa peralatan ke arah perawatan optimum ini tidak
hanya menjadi tugas Perencana Perawatan saja tetapi juga
personil perawatan lapangan harus mempunyai konsep yang
sama. Tentunya kita tidak menginginkan maintenance type
"pemadam kebakaran" (fix it if it broken)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar